Pengenalan

Desa Penglipuran


Perkembangan zaman yang begitu cepat dan berbagai perubahan yang terjadi tidak dapat mengikis keindahan dan keasrian Desa Penglipuran. Sebuah kawasan yang kini jadi sorotan hampir seluruh dunia karena keindahan dan kedamaian yang ditawarkannya. Adalah sebuah desa termasyur dari Pulau Dewata yaitu Desa Penglipuran. Sekarang kami akan mengenalkan Desa Penglipuran lebih dekat.

Desa Penglipuran dipercaya mulai berpenghuni pada jaman pemerintahan I Dewa Gede Putu Tangkeban III. Hampir seluruh warga desa ini percaya bahwa mereka berasal dari Desa Bayung Gede. Dahulu orang Bayung Gede adalah orang-orang yang ahli dalam kegiatan agama, adat dan pertahanan. Karena kemampuannya, orang-orang Bayung Gede sering dipanggil ke Kerajaan Bangli. Tetapi karena jaraknya yang cukup jauh, Kerajaan Bangli akhirnya memberikan daerah sementara kepada orang Bayung Gede untuk beristirahat. Tempat beristirahat ini sering disebut sebagai Kubu Bayung. Tempat inilah kemudian yang dipercaya sebagai desa yang mereka tempati sekarang. Mereka juga percaya bahwa inilah alasan yang menjelaskan kesamaan peraturan tradisional serta struktur bangunan antara desa Penglipuran dan desa Bayung Gede.

Mengenai asal mulai kata Desa Penglipuran, ada 2 persepsi berbeda yang diyakini oleh masyarakatnya. Yang pertama adalah Penglipuran berarti “pengeling pura” dengan “pengeling” berarti ingat dan “pura” berarti tempat leluhur. Presepsi yang kedua mengatakan bahwa penglipuran berasal dari kata “pelipur” yang berarti hibur dan “lipur” yang berarti ketidakbahagiaan. Jika digabungkan maka penglipuran berarti tempat untuk penghiburan. Persepsi ini muncul karena Raja Bangli pada saat itu dikatakan sering mengunjungi desa ini untuk bermeditasi dan bersantai

Jadi, Desa Penglipuran merupakan salah satu desa adat yang telah berkembang menjadi desa wisata yang sangat ramai dikunjungi para wisatawan, lokal maupun mancanegara. Bahkan, pada awal penetapannya desa ini sebagai desa wisata, turis asing-lah yang sering memadati desa yang terletak di Bangli ini. Awalnya, desa ini hanyalah sebuah desa yang ingin mempertahankan kebudayaan nenek moyang, leluhur. Tapi pada sekitar tahun 1990, mahasiswa Udayana melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan meninggalkan jejak berupa pembangunan taman-taman kecil dan penataan lingkungan, yang kemudian pada tahun 1991/1992 ada beberapa wisatawan yang mengunjungi desa ini. Sementara, Dinas Pariwisata Daerah belum mengeluarkan kebijakan apapun atau sumbangsih untuk mengelola kawasan ini. Barulah dari sini sesepuh dan para pemuda bersama perwakilan dari pemerintah daerah dan kota bermusyawarah untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada di Desa Adat Penglipuran. Dan akhirnya pada tahun 1993, desa adat ini ditetapkan sebagai Desa Wisata Penglipuran dengan Surat Keputusan (SK) Bupati No.115 tanggal 29 April 1993.

Desa ini terletak sejauh 45 km dari Denpasar, tepatnya berada di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali. Untuk menemukan desa ini nggak terlalu susah. Apalagi kamu yang bervakansi dengan menggunakan jasa tour & travel, pasti mereka menyediakan paket mengunjungi desa ini. Buat kamu yang backpacker, lokasi ini nggak jauh kok dari Kintamani atau Gunung Batur.





Sekian pengenalan Desa Penglipuran dari kelompok kami sisanya bisa dicari di website-website lainnya untuk info lebih lanjut 

Sumber refrensi:




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SWOT

Lingkungan