SWOT

Analisis SWOT





  1. Strengths (Kekuatan)
Lingkungan:


  • Lingkungan asri dan terjaga sehingga ekosistem dan aliran udara segar tetap terjaga
Karena adanya Hutan Bambu dan berbagai tanaman hijau yang masih tumbuh subur, sirkulasi udara di daerah menjadi lebih segar dan tetap terjaga kualitasnya


  • tatanan rumah dan infrastruktur yang masih asli
Dengan tatanan rumah yang masih terjaga, menjadi suatu daya tarik sendiri dan lingkungan tetap lestari karena bahan baku yang berasal dari alam seperti atap rumah yang terbuat dari bahan bambu

Ekonomi:


  • Menjadi sumber pemasukan bagi warga lokal 
Selain berternak, dengan adanya Desa Wisata ini, lapangan pekerjaan lebih banyak terbuka terutama bagi warga lokal seperti menjadi pemandu wisata, pengelola homestay, dsb yang berhubungan dengan pariwisata yang tentunya menguntungkan bagi warga lokal.

Sosial Budaya:



  • Mudah beradaptasi dengan wisatawan
Dengan adanya desa wisata ini warga lokal lebih terdorong untuk bersifat terbuka dengan wisatawan dan dengan adanya interaksi yang dilakukan terus menerus lewat transaksi jual beli, maupun tour guide lokal bisa membuat warga lokal bisa beradaptasi dan menciptakan suasana yang nyaman.
  • Menganut filsafah trihita karana
Konsep pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Penglipuran berlandaskan falsafah agama Hindu yaitu Tri Hita Karana atau tiga penyebab keharmonisan, kesejahteraan, kebahagiaan, kedamaian. Falsafah ini diimplementasikan menjadi tiga aspek yaitu aspek Parahyangan, Pawongan dan Palemahan, yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, antar sesama manusia, dan manusia dengan lingkungannya.Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di Desa Wisata Penglipuran melalui tiga tahapan, meliputi tahap penyadaran, tahap pengkapasitasan dan terakhir tahap pemberian daya. Tahap pertama adalah tahap penyadaran dimana pada tahap ini dilakukan sosialisasi pembentukan desa wisata kepada masyarakat desa. Proses sosialisasi dilakukan oleh para tokoh desa melalui rapat-rapat desa dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pembentukan desa wisata di lingkungan tempat tinggal mereka. Proses ini sejak awal tidak menemukan kendala yang berarti karena sebelum berstatus sebagai desa wisata, Desa Penglipuran merupakan suatu desa konservasi, yaitu suatu desa yang berusaha untuk melestarikan budaya, adat istiadat, hukum adat (awig-awig), dan tata cara kehidupan sehari-hari serta lingkungannya untuk diwariskan kepada generasi penerus agar tidak pudar seiring berjalannya waktu.

      2. Weakness(Kelemahan)

Lingkungan:
  • Berkurangnya tanaman bambu
Desa Penglipuran memiliki populasi penduduk yang makin lama semakin bertambah dan karena sumber daya alam yang dipakai sebagian besar adalah bambu maka, tanaman bambu pun mulai berkurang dan dikhawatirkan akan habis.

Ekonomi:
  • Sifat kompetitif yang berlebihan
Desa Penglipuran memiliki banyak potensi ekonomi yang dipakai oleh berbagai masyarakat dan tentu menguntungkan untuk beberapa pedagang yang lebih besar dan posisinya lebih strategis. Untuk pedagang kecil mungkin tidak bisa begitu mendapat keuntungan dan biasanya tersaingi oleh pedagang yang lebih besar usahanya dan dengan berbagai cara untuk menguntungkan pengusaha segala cara pun dihalalkan dan dikhawatirkan menggangu kenyamanan turis

Sosial Budaya
  • Culture Shock 
Dalam berwisata, kita pasti akan mendapatkan turis dari mancanegara atau yang dari luar Indonesia yang sudah pasti budayanya berbeda dan penggunaan bahasa yang berbeda pula. Bisa jadi ini merupakan pemicu terjadinya misscommunication dan bisa menyebabkan berbagai konflik yang dimana karena perbedaan budaya yang begitu jauh dan juga karena ketidakpahaman satu sama lain karena keterbatasan ilmu bahasa yang dimiliki.

       3. Opportunities (Peluang)

Lingkungan:
  • Menjadi Potensi dalam mengembangkan ekosistem baru
Dengan adanya Hutan Bambu di Penglipuran yang alami dan asri, bisa menjadi suatu potensi dalam mengembangkan ekosistem baru mengingat bahwa hutan ini masih alami, flora dan fauna bisa hidup dengan mengandalkan hutan ini sebagai lingkungan mereka seperti serangga, rerumputan, hewan hewan kecil lainnya.

Ekonomi:
  • Meningkatkan devisa negara dan keanekaragaman destinasi wisata Indonesia
Dengan adanya desa wisata ini, bisa menarik turis untuk berkunjung dengan berbagai media promosi baik dari pemerintah lewat Wonderful Indonesia ataupun dari swasta seperti menawarkan paket tour jalan-jalan ke desa ini. Peluang ini tentu sangat sayang apabila tidak dimanfaatkan 

Sosial Budaya:
  • Meningkatnya pendidikan bagi penduduk lokal dan pengembangan warga lokal
Mengingat Desa ini merupakan desa wisata tentu SDM nya perlu yang berkompeten dan yang pasti tenaga seperti tour guide lokal memerlukan pengetahuan yang baik dalam menghadapi turis dan juga dibekali bahasa inggris yang baik agar tidak terjadi misscommunication. 


      4. threats (ancaman)

Lingkungan:



  • Pencemaran lingkungan oleh turis
dengan adanya kunjungan turis tentu sangatlah menguntungkan bagi warga lokal terutama di bidang ekonomi, namun ada buruknya juga jika turis yang kadang tidak bertanggung jawab menjadi dalang munculnya pencemaran lingkungan di sana mungkin dari sampah makanan, minuman, plastik, dsb

Ekonomi:



  • Ketergantungan pada sektor wisata
desa wisata sudah menjadi tren pada saat ini, dan tentu Desa Penglipuran tidak lepas dari pesaing lainnya seperti desa wisata Pariangan, Lembang, dsb yang bisa jadi menyaingi desa penglipuran dan dapat menurunkan pendapatan warga lokal dan dikhawatirkan dapat meresahkan perekonomian warga ataupun bencana alam yang mungkin terjadi bisa membahayakan warga.

Sosial Budaya:



  • Pengikisan budaya secara tak langsung
Turis dari berbagai negara dan daerah tentu memiliki budaya yang berbeda-beda dan oleh sebab itu, apabila pengaruh budaya lain mempengaruhi warga lokal bisa jadi warga lokal malah lebih senang dengan budaya lain dan mulai meninggalkan budaya asli mereka yang memang perlu diwaspadai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lingkungan

Pengenalan